Aku mendapat masukan dari seorang teman setelah ia membaca pentigrafku sebelumnya di sini.
Aku pun segera memperbaiki. Berikut perbaikan cerpen tigar paragraf (Pentigraf) yang pernah dimuat di website ini sebelumnya.
Menunggu Ayah Mandi
Anakku berumur tiga tahun. Dia lagi lucu-lucunya. Anaknya cerdas dan sudah pintar ngomong. Ucapannya pun jelas, tidak ada lafal /l/ untuk /r/. Sering mengomentari apa saja. Tentang mainannya yang dipinjam Andika, tentang telur yang jatuh dan dipungut serta dimakan lagi oleh Ario, dan lain-lain.
Setiap sore jika ayahnya pulang kerja, anakku selalu menyambutnya di depan pintu. Sang ayah menjadi sasaran pelukan, ciuman. Anakku selalu berteriak bahwa papanya busuk dan buru-buru menyuruhnya mandi. Itu isyarat keiinginan anakku untuk mandi bersama, waktu yang paling menyenangkannya. Mandi bersama ayah, gelak tawa dan keceriaan menyebar mengisi atmosfir ruangan.
Hari ini anakku tetap menunggu kedatangan ayahnya di depan pintu. Anakku juga tetap dimandikan, namun tak ada lagi gelak tawa keriangan, aku memeluknya dengan bercucuran air mata. Ini mandi terakhir buatnya,. Ia terpeleset ke dalam kolam belakang rumah, setelah warga seharian mencari keberadaanya.***
Musi Rawas, 14 Februari 2024 (Bukan Valentine Day tetapi Hari Pencoblosan)
Salam Blogger Sehat,
PakDSus


Leave a comment