GURUPECINTALITERASI.COM – Salam literasi! Admin kembali memohon maaf, agak terlambat mengunggah tulisan karya bu Yuli berikut ini.
Sobat GPLM, tulisan ke-17 ibu Siti Yulianti. Luar biasa, kan. Anggota GPLM lainnya ditunggu kiriman tulisannya, ya!
Kali ini beliau bercerita tentang kejadian hari Jumat yang lumayan bikin sibuk. Bagaimana akhirnya? Baca tuntas!
Baca Juga: Mbah, Sebuah Kata yang Amat Indah
Nasi Rendang dan ATM Expired
Oleh: Siti Yulianti
Bapak ibu GPLM pasti memiliki kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Malah ada yang memiliki dua, tiga, atau mungkin lebih: ATM BRI, BCA, Bank Sumsel, Mandiri atau lainnya. Dengan ATM, kita dimudahkan dalam melakukan transaksi, baik transaksi tarik tunai, setor ataupun tranfer. Dengan ATM , kita tidak harus datang ke bank. Cukup ke ATM yang disediakan di toko-toko swalayan atau BRI Link terdekat.
Namun, apakah Bapak Ibu selalu memperhatikan masa aktif yang tertera pada ATM yang bapak ibu miliki ? ATM juga memiliki masa aktif seperti e- KTP atau SIM. Mudah-mudahan bapak ibu tidak mengalami kejadian seperti saya, ATM expired tidak ketahuan.
Waktu itu, hari Jum’at sepulang sekolah saya menuju BRI Link yang ada di daerahku. Tempat saya selalu mengirim uang untuk keperluan kuliah anakku selama ini. Alhamdulillah lancar-lancar saja tanpa kendala/gangguan yang berarti, paling-paling kalau mati lampu agak lama menunggu.
Sampai di counter Mas Agus yang menyediakan jasa BRI Link ini, langsung bertanya.
“Ada perlu apa, Bu?”
“Mau narik sekian … bisa, Mas?” jawab saya.
Dijawabnya, “Bisa.”
Saya pun lega mendengarnya, dan kuserahkan kartu ATM BRI padanya. Tapi, … diperhatikannya dengan saksama ATM tersebut. Tidak lama kemudian Mas Agus berkata,” Waduh Bu, tidak bisa … ATM-nya expired (kadaluwarsa).
Ha … apa? Kartu ATM diserahkan kembali kepada saya, saya pun memeriksa apa yang tertulis di ATM itu, bulan 8 tahun 2023.
“Iya, ya, Mas. Aku tidak pernah mengontrolnya,” jawab saya tersipu malu.
Lalu kucoba ambil ATM satunya, dan ternyata sama, kadaluwarsa juga. Malah lebih lama lagi matinya, karena tertulis bulan 5 tahun 2023. Saya pun pulang dengan tangan hampa.
Sampai di rumah, suami sudah siap- siap pergi Jum’atan. Kusampaikan padanya bahwa belum bisa mengambil uang karena ATM-nya kadaluwarsa alias mati masa aktifnya. Harus ganti ke Beliti tempat kartu ATM ini dibuat dan harus dengan pak suami karena ATM atas nama dia.
Pak suami berangkat ke masjid, saya menyiapkan buku rekening, helm, KTP pak suami dan jas hujan, karena cuaca mendung.
Pukul 13.00 saya salat Zuhur, suami pulang dan langsung makan. Kemudian berangkat ke Beliti.
Di BRI Beliti, disambut satpam di depan pintu, dan ditanya, “ Ada perlu apa, Bu?”
“Mau ganti ATM, Pak.”
“ Memang ATM-nya kenapa, Bu?”
“ Mati, habis masa aktifnya.”
“ Ibu hafal PINnya?” tanya Satpam.
“ Hafal.”
Saya pun diajak ke bilik ATM. Sambil menunggu orang selesai, dia menjelaskan ATM masih bisa dipakai walaupun kadaluwarsa masa aktifnya. Memang seharusnya diganti, tetapi karena persediaan kartunya terbatas, jadi masih bisa dipakai, tanpa harus diganti. Kalau ATM rusak pada chip atau lecet pada warna hitamnya dan tidak bisa digunakan, barulah diganti. Setelah orang itu keluar, saya dipersilahkan masuk. Dengan dibantu pak satpam, kami pun mencoba melakukan transaksi cek saldo dan tarik tunai. Saya pun lega. Kartu ATM expired itu masih bisa digunakan.
Alih-alih jalan-jalan, saya mengajak pak suami makan di rumah makan dekat BRI. Karena suami masih kenyang, kami pun membeli nasi bungkus lauk rendang untuk dimakan di rumah. Kami pun pulang dengan hati senang, membawa nasi bungkus rendang dan kartu ATM expired yang masih bisa ginukana.
Jadi, Bapak Ibu tidak perlu khawatir dengan masa aktif yang ada di kartu ATM BRI Bapak Ibu. Walaupun masa aktif sudah habis, tetap bisa digunakan. Akan tetapi, kartu AT harus dijaga dari kerusakan fisik agar tetap digunakan. Salam literasi!***
18 Februari 2024
Penulis: Siti Yulianti
Editor: Susanto
#GPLM
#FebruariGambarBicara


Leave a comment