GURUPECINTALITERASI.COM – Sobat GPLM, satu lagi tulisan bu guru, Bu Tri Yuliatik.
Ceritanya unik, tentang putri bungsu yang dupanggil “le”. Seperti anak lelaki Jawa, ya? Mari kita nikmati.
Baca Juga: Memanen Jambu Kristal
Bungsuku
Di usia yang tak muda lagi, Allah titipkan satu amanah, seorang anak perempuan. Meskipun perempuan, putri bungsuku sering kupanggil “Le”.
Le, singkatan dari Tole (istilah Jawa, sebutan untuk anak laki-laki). Mungkin karena mukanya mirip banget sama ayahnya. Ya, memang selama masa kehamilan harapanku bersama suami adalah anak laki-laki. Lagi-lagi, Allah berkehendak lain, lebih mempercayakan kami anak perempuan.
Bersyukur, bungsuku tumbuh sehat dan tak suka rewel jika ditinggal bere-beres rumah. Walaupun gembul tapi selalu aktif bergerak, masyaallah. (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/masyaallah)
Usianya baru sepuluh bulan, tetapi bobot tubuhnya dua belas kilogram. Lumayan, bikin gempor pundak yang menggendong. Apalagi kalau sedang ikut ke sekolah atau rewangan (membantu di tempat hajatan) ia selalu menempel seperti perangko.
Aku bersyukur, semoga bungsuku selalu diberi kesehatan.
“Dinikmati dan disyukuri ya, Dek!”
Penulis: Tri Yuliatik
Editor: PakDSus


Leave a comment