Telly D, di Grup WA RVL menulis: pentigraf saya, baru belajar memberi majas dan simbolik.
Pentigraf
UJIAN KESETIAAN
Telly D
Dulu, ia sering mencibir kawannya yang jatuh dalam perselingkuhan, menyebut mereka daun kering yang mudah diterbangkan angin. Ia yakin dirinya berbeda: batang pohon yang kokoh, akar yang menancap kuat. Namun kesombongan itu hanya karena ia tak pernah jauh dari bayangan istrinya.
Ketika jarak akhirnya merenggangkan pelukan, ia bertemu senyum asing yang manisnya menetes seperti madu. Godaan itu mula-mula hanya percakapan ringan, lalu jamuan makan, hingga jemari yang hampir bertaut di bawah meja. Ia berusaha menolak, tetapi getar tubuhnya justru mengkhianati kata-kata yang dulu dibanggakan.
Malam itu ia pulang dengan wajah kusut, menatap bayangan di cermin hotel. Di matanya sendiri, ia menemukan sindiran yang dulu pernah ia hujamkan pada orang lain tajam, panas, dan memalukan. Ia pun berbisik dengan getir: “ Aku juga hanyalah daun kering yang dulu kucemooh, angin jarak telah menerbangkan kesetiaanku.”
Mks, 2025


Leave a comment