#GPLM #FebruariBercerita #FebruariGambarBicara
Berikut ini kiriman Tri Yuliatik yang bercerita tentang kelasnya. Resapi dan ambil pesan yang tersurat atau tersirat.
Tulisan ini bersumber dari FB@Tri Yuliatik. Yang tersaji di laman ini sudah disunting dan disesuaikan.
Kelasku Rumahku
Memaksa anak-anak membuat pilihan dengan kesepakatan dan tantangan. Kesepakatannya adalah menjadikan kelas sebagai rumah kedua yang harus dijaga. Oleh karena itu, semua bertanggungjawab atas kebersihan kelas.
Kesepakatan selanjutnya adalah jajan menggunakan tempat makan dan minum sendiri-sendiri. Bukan menggunakan wadah makanan milik Ibu Kantin dan tidak boleh membawa sampah plastik jajan ke dalam kelas.
“Kalau kalian konsisten menjalani tantangan ini sampai naik kelas maka akan ada reward dari Ibu, kataku.
Serentak saja pasti kompak jawabnya, “Rewardnya apa, Bu?”
“Siapa yang dapat reward nya?” ucap salah satu muridku.
“Semua bakal dapat reward, tapi jika ada salah satu yang tidak disiplin semua bakal kena imbasnya. Kalian sanggup?” ujarku.
“Sanggup!” jawab mereka serempak

***
Alhamdulillah, pada bulan Februari ini mereka telah memulai pembiasaan baik ini. Tiga hari sudah berlalu dan saya juga tak perlu ngomel-ngomel lagi menyuruh membuang sampah karena kotak sampahnya tak kunjung penuh.
Bandingkan dengan sebelumnya. Setiap habis istirahat pasti sampah plastik berserakan.
Berupaya baik itu belum tentu mendapatkan respon yang baik pula. Butuh perjuangan untuk menciptakan kerjasama antara sekolah dan pihak kantin.
Akan tetapi, aku yakin tidak ada yang tidak mungkin. Sekolah bebas sampah plastik pasti bisa diwujudkan. Dimulai dari lingkup kelas dulu, konsisten dipantau. Jangan pernah bosen menjadi guru yang cerewet, ya!
Aku bisa, kamu bisa, kita bisa!
Coretanku hari ini
Megang Sakti, 3 Februari 2024

Leave a reply to Anonymous Cancel reply