Logo Komunitas Rumah Virus Literasi

Pada tulisan sebelumnya, kita mendapat suntikan tips menulis ketika menemui kebuntuan dari Andri Pituin Cianjur, pada terbitan kali ini saya akan membagikan tulisan Dr. Dra. Daswatia Astuty, M.Pd. yang memiliki nama pena Telly D.

Saya mengenal secara virtual ketika ikut bergabung dalam komunitas penulis: Rumah Virus Literasi (RVL).

Tulisan-tulisan yang beliau bagikan termasuk link weblog pribadinya sangat apik dan menarik. O, ternyata beliau adalah mantan Kepala P4TK Matematika Yogyakarta. Teman-teman bisa berselancar dengan mengetikkan ‘daswatia astuty’ pada kolom pencarian Google.

Telly D.

Lalu, saya mengenal secara fisik ketika mengikuti Kopdar Kedua RVL di Yogyakarta. Kesan tegas segera saya tangkap ketika pertama kali bertemu dengan beliau. Lalu, kesan-kesan yang baik tentang si ‘Penulis Grosiran’ ini segera memenuhi memori otak saya.

Beliau ramah, pandai menghargai seseorang, dan selalu terbuka terhadap masukan apa pun, terutama tentang tulisan, baik itu hal teknis atau lainnya. Pertemanan dengan beliau membuahkan kepercayaan untuk membaca naskah calon buku dan memproofreading sebelum akhirnya diterbitkan menjadi buku solo. Buku itu berjudul Nadhira, Terbanglah Rajawali Kecilku.

Ups, jadi ngelantur ke mana-mana, ya. Baik, sesuai janji saya, berikut saya kutipkan tulisan beliau yang jika saya membacanya berulang-ulang, seolah saya mendapat asupan energi sekaligus mempertebal rasa percaya diri dalam menulis.

Oleh Telly D 

Menulis adalah seni yang memerlukan dedikasi, ketekunan, dan semangat yang tinggi. Saya (Telly D) adalah seorang penulis amatiran (meminjam julukan yang diberikan suami saya yang identik dengan penulis pemula) yang  sangat bersemangat.

Perjalanan menulis saya dimulai ketika saya mulai bergabung dengan komunitas menulis Rumah Virus Literasi (RVL). RVL adalah sebuah komunitas yang kondusif, di mana beberapa penulis hebat tergabung dan selalu ada pembimbingan yang berharga tentang menulis. Lingkungan yang mendukung ini memberikan saya dorongan awal untuk mengeksplorasi kemampuan menulis saya lebih dalam.

Awalnya, saya hanya menulis mengikuti ketentuan syarat utama menulis apa saja yang ada di komunitas tersebut. Namun, semangat saya tidak berhenti di situ. Saya mulai menaikkan target menulis saya, memulai dengan berpartisipasi dalam proyek buku bersama anggota komunitas, dan kemudian menulis buku solo. Tantangan-tantangan ini selalu saya naikkan, yang semakin membakar semangat saya.

Saya pernah mencoba menulis setiap hari selama lebih dari 30 hari dalam sebulan, dan saya berhasil mencapainya. Tidak berhenti di sana, saya menaikkan target tersebut dengan menulis jumlah yang lebih banyak dari jumlah hari dalam kalender. Bulan ini ( Juni 24) saya berhasil memposting tulisan sejumlah 64 kali, dua kali lipat dari jumlah hari dalam sebulan. Pencapaian ini adalah bukti nyata dari semangat yang membara dalam diri saya.

Selain itu, saya juga memperluas jenis tulisan saya. Dapat dilihat dari buku saya  yang telah terbit bahwa saya  menulis perjalanan, biografi, pantun, puisi, hingga pentigraf, saya mencoba berbagai genre tulisan. Ini tidak hanya memperkaya keterampilan menulis saya tetapi juga membuka wawasan baru dan mengalirkan ide-ide segar yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. 

Jika dulu saya kesulitan mencari ide, sekarang saya kesulitan melayani semangat saya yang terus ingin menulis.

Dalam komunitas RVL, saya mendapat julukan baru “penulis grosiran.” Julukan ini pertama kali muncul ketika seseorang mengomentari jumlah tulisan saya yang begitu banyak. Bahkan, suami saya dengan bercanda mengatakan apakah saya telah naik derajat dari ‘’penulis amatiran menjadi penulis grosiran’’. Julukan ini awalnya terasa aneh, tetapi saya mulai menerimanya sebagai simbol dari semangat dan produktivitas saya yang luar biasa.

Tidak menjadi masalah bagi saya sekarang untuk dikenal sebagai penulis grosiran, karena saya tahu kemajuan berikutnya akan membawa saya ke julukan baru yang lebih tinggi. Saya siap untuk menaikkan target-target menulis berikutnya demi memelihara semangat saya yang terus membara. 

Setiap target yang berhasil dicapai memberikan kepuasan tersendiri dan mendorong saya untuk menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi.

Tadi malam Founder RVL Much Khoiri mendorong saya untuk mulai menekuni menulis cerita anak. Diam-diam  saya sudah berjanji akan memulai dengan benar bahkan saya sudah menaikkan target selusin buku cerita anak akan menjadi saksi proses menulis yang saya jalani. Apakah saya mampu mencapainya?, disitulah semangat saya akan teruji.

Pentingnya semangat dalam menulis tidak dapat diremehkan. Semangat adalah bahan bakar yang menjaga saya tetap bergerak maju, menghadapi setiap tantangan dengan optimisme, dan terus mencari cara untuk meningkatkan keterampilan menulis saya.

Dalam komunitas RVL, semangat ini tidak hanya tumbuh dalam diri saya sendiri tetapi juga didukung oleh para anggota lain yang selalu memberikan dorongan dan inspirasi.

Dengan menetapkan target-target yang jelas dan spesifik, saya menemukan bahwa semangat saya semakin kuat. Setiap pencapaian, sekecil apa pun, memberikan dorongan moral yang signifikan. Merayakan keberhasilan kecil ini memberikan energi positif dan memotivasi saya untuk terus berusaha. Saya menyadari bahwa menulis adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran, dan dengan semangat yang tak kenal lelah, saya yakin dapat mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.

Menulis bukan hanya tentang menghasilkan karya, tetapi juga tentang perjalanan pribadi dalam mengembangkan diri. Setiap kata yang ditulis, setiap cerita yang diselesaikan, adalah langkah maju dalam perjalanan ini. Dengan semangat yang terus menyala, saya percaya bahwa tidak ada batasan untuk apa yang bisa dicapai. Saya akan terus menantang diri sendiri, menetapkan target-target baru, dan mengatasi setiap rintangan dengan tekad yang kuat.

Semangatlah yang membedakan seorang penulis sukses dari yang lain. Semangat memberikan energi, motivasi, dan ketekunan untuk terus maju, meskipun menghadapi kesulitan. Dalam dunia kepenulisan, semangat adalah faktor pembeda yang menentukan siapa yang berhasil mencapai puncak dan siapa yang tertinggal. Dengan semangat yang terus membara, saya siap menghadapi setiap tantangan dan meraih setiap kesempatan yang datang, membawa saya menuju kesuksesan yang lebih besar di dunia literasi.

Makassar, 2 Juli 2024

Pengakuan tulus dari seorang penulis yang selalu terbuka. Rendah hati menerima sanjungan, tidak sakit hati menerima kritikan, dan mau mencoba berbagai ragam tulisan.

Ingin mengetahui tulisan beliau lainnya, pembaca dapat mengunjungi weblog pribadinya: https://daswatia.com/

Salam blogger guru, Salam guru penulis,
PakDSus

3 responses to “Perjalanan Menjadi Penulis Grosiran: Pengalaman Telly D di Komunitas Rumah Virus Literasi (RVL)”

  1.  Avatar
    Anonymous

    Keren

    Liked by 1 person

  2.  Avatar
    Anonymous

    mantul👍

    Liked by 1 person

Leave a reply to Anonymous Cancel reply

Saya, PakDSus

Selamat datang di laman Guru Pecinta Literasi Musi Rawas, wadah komunikasi, kreativitas literasi para pendidik lintas jenjang dan mata pelajaran.

Mari terhubung dengan: